Parliament Pushes for SONA Ban on Malema and EFF MPs Amidst

Penemuan Baru Dan Wawasan Mengejutkan Tentang Pelarangan Sona Terhadap Malema

Parliament Pushes for SONA Ban on Malema and EFF MPs Amidst

Parlemen Dorong Pelarangan Sona pada Malema

Parlemen Afrika Selatan baru-baru ini mengusulkan pelarangan terhadap kehadiran Julius Malema, pemimpin partai oposisi Fighters for Economic Freedom (EFF), pada acara State of the Nation Address (SONA) mendatang. Usulan ini muncul setelah Malema berulang kali mengganggu pidato Presiden Cyril Ramaphosa pada acara SONA sebelumnya.

Para pendukung pelarangan ini berpendapat bahwa tindakan Malema tidak sopan dan mengganggu jalannya acara penting kenegaraan. Mereka berpendapat bahwa perilaku Malema telah merusak martabat dan otoritas Parlemen. Di sisi lain, penentang pelarangan ini berpendapat bahwa hal ini merupakan pelanggaran terhadap hak kebebasan berpendapat Malema dan akan menciptakan preseden berbahaya. Mereka juga berpendapat bahwa perilaku Malema adalah cerminan dari meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan Ramaphosa.

Usulan pelarangan ini masih menjadi perdebatan dan belum jelas apakah akan disetujui. Namun, usulan ini telah memicu perdebatan penting mengenai peran oposisi dalam demokrasi dan batas-batas kebebasan berpendapat di lembaga-lembaga negara.

Parlemen Dorong Pelarangan Sona pada Malema

Usulan pelarangan kehadiran Julius Malema pada acara State of the Nation Address (SONA) di Parlemen Afrika Selatan memunculkan berbagai aspek penting yang perlu dipertimbangkan:

  • Kebebasan Berpendapat
  • Martabat Parlemen
  • Perilaku Oposisi
  • Demokrasi
  • Preseden
  • Ketidakpuasan Publik
  • Pidato Presiden
  • Gangguan

Aspek-aspek ini saling terkait dan membentuk isu kompleks yang dihadapi Parlemen. Usulan pelarangan ini menimbulkan pertanyaan tentang hak kebebasan berpendapat Malema dan potensi pembatasan terhadap hak tersebut. Selain itu, usulan ini juga menyoroti pentingnya menjaga martabat dan otoritas Parlemen, serta peran oposisi dalam demokrasi. Perilaku Malema dalam acara SONA sebelumnya telah memicu perdebatan mengenai batas-batas kebebasan berpendapat di lembaga negara dan apakah perilakunya telah merusak martabat Parlemen.

Keputusan apakah akan melarang Malema hadir pada acara SONA mendatang atau tidak bergantung pada pertimbangan yang cermat terhadap semua aspek ini. Parlemen harus menyeimbangkan hak kebebasan berpendapat dengan kebutuhan untuk menjaga ketertiban dan martabat lembaga tersebut. Keputusan akhir akan berdampak signifikan terhadap hubungan antara pemerintah dan oposisi, serta terhadap lanskap politik Afrika Selatan secara keseluruhan.

Kebebasan Berpendapat

Kebebasan berpendapat merupakan hak mendasar yang dijamin oleh konstitusi di banyak negara, termasuk Afrika Selatan. Hak ini mencakup kebebasan untuk mengekspresikan pikiran dan keyakinan seseorang tanpa takut akan pembalasan atau sensor. Kebebasan berpendapat sangat penting untuk berfungsinya demokrasi yang sehat, karena memungkinkan pertukaran ide dan pandangan yang berbeda.

  • Hak untuk Mengekspresikan Pendapat Politik

    Kebebasan berpendapat mencakup hak untuk mengekspresikan pendapat politik, bahkan jika pendapat tersebut tidak populer atau kontroversial. Hak ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua suara didengar dalam masyarakat demokratis.

  • Batasan Kebebasan Berpendapat

    Meskipun kebebasan berpendapat merupakan hak fundamental, namun kebebasan ini bukan tanpa batas. Misalnya, ujaran kebencian dan hasutan kekerasan tidak dilindungi oleh kebebasan berpendapat.

  • Peran Oposisi dalam Demokrasi

    Dalam demokrasi, oposisi memainkan peran penting dalam mengawasi pemerintah dan mengartikulasikan pandangan alternatif. Kebebasan berpendapat sangat penting bagi oposisi untuk dapat menjalankan peran ini secara efektif.

  • Kasus Julius Malema

    Usulan pelarangan Julius Malema pada acara State of the Nation Address (SONA) telah memicu perdebatan mengenai kebebasan berpendapat dan batas-batasnya. Pendukung pelarangan berpendapat bahwa perilaku Malema telah merusak martabat Parlemen, sementara penentang berpendapat bahwa hal ini merupakan pelanggaran terhadap hak kebebasan berpendapatnya.

Kasus Julius Malema menyoroti ketegangan antara hak kebebasan berpendapat dan kebutuhan untuk menjaga ketertiban dan martabat lembaga-lembaga negara. Parlemen harus mempertimbangkan semua faktor ini dengan cermat ketika membuat keputusan mengenai apakah akan melarang Malema hadir pada acara SONA mendatang.

Martabat Parlemen

Martabat Parlemen merupakan konsep penting yang merujuk pada kehormatan, kredibilitas, dan otoritas lembaga legislatif. Martabat Parlemen sangat penting untuk berfungsinya demokrasi yang sehat, karena memungkinkan Parlemen untuk menjalankan tugasnya secara efektif dan mendapatkan kepercayaan publik.

  • Tata Tertib
    Parlemen memiliki seperangkat aturan dan prosedur yang harus diikuti oleh para anggotanya. Aturan-aturan ini dirancang untuk memastikan bahwa Parlemen beroperasi secara tertib dan efisien. Gangguan terhadap tata tertib Parlemen dapat merusak martabatnya.
  • Respek
    Anggota Parlemen diharapkan untuk menunjukkan rasa hormat terhadap satu sama lain, terhadap lembaga Parlemen, dan terhadap pandangan dan keyakinan orang lain. Kurangnya rasa hormat dapat merusak martabat Parlemen.
  • Integritas
    Anggota Parlemen diharapkan untuk menjunjung tinggi standar etika yang tinggi. Perilaku korup atau tidak etis dapat merusak martabat Parlemen.
  • Kredibilitas
    Parlemen harus dipandang kredibel oleh masyarakat. Kredibilitas Parlemen dapat dirusak oleh skandal, kontroversi, atau ketidakmampuan untuk memenuhi harapan publik.

Usulan pelarangan Julius Malema untuk menghadiri acara State of the Nation Address (SONA) di Parlemen telah memicu perdebatan mengenai martabat Parlemen. Pendukung pelarangan berpendapat bahwa perilaku Malema dalam acara SONA sebelumnya telah merusak martabat Parlemen, sementara penentang berpendapat bahwa pelarangan tersebut akan menjadi preseden yang berbahaya dan akan merusak kredibilitas Parlemen.

Parlemen harus mempertimbangkan semua faktor ini dengan cermat ketika membuat keputusan mengenai apakah akan melarang Malema hadir pada acara SONA mendatang. Keputusan tersebut akan berdampak signifikan terhadap martabat Parlemen dan terhadap lanskap politik Afrika Selatan secara keseluruhan.

Perilaku Oposisi

Perilaku oposisi memainkan peran penting dalam "Parliament Pushes For Sona Ban On Malema". Oposisi, dalam hal ini adalah Julius Malema dan partainya, Economic Freedom Fighters (EFF), telah menunjukkan pola gangguan dan perilaku yang tidak tertib dalam acara State of the Nation Address (SONA) sebelumnya. Gangguan ini meliputi nyanyian, tepuk tangan, dan interupsi selama pidato presiden.

Perilaku tersebut mendapat kecaman dari anggota parlemen lainnya dan masyarakat umum, yang berpendapat bahwa hal tersebut merusak martabat Parlemen dan mengganggu jalannya acara penting kenegaraan. Akibatnya, Parlemen mengusulkan pelarangan kehadiran Malema pada acara SONA mendatang.

Usulan pelarangan ini menyoroti pentingnya perilaku oposisi dalam demokrasi. Oposisi memiliki peran penting dalam mengawasi pemerintah dan mengartikulasikan pandangan alternatif. Namun, oposisi juga harus menghormati lembaga-lembaga negara dan proses demokrasi. Perilaku yang tidak tertib dan mengganggu dapat merusak kredibilitas oposisi dan merusak kemampuannya untuk menjalankan perannya secara efektif.

Kasus Julius Malema dan EFF menunjukkan bagaimana perilaku oposisi dapat berdampak signifikan terhadap hubungan antara pemerintah dan oposisi, serta terhadap lanskap politik secara keseluruhan. Oposisi harus menemukan cara untuk mengkritik pemerintah dan mengartikulasikan pandangan alternatif tanpa merusak lembaga-lembaga negara atau mengganggu jalannya demokrasi.

Demokrasi

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan tertinggi kepada rakyat. Dalam demokrasi, rakyat memiliki hak untuk memilih perwakilan mereka dan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan politik. Demokrasi bergantung pada kebebasan berpendapat, kebebasan berserikat, dan supremasi hukum.

  • Prinsip-Prinsip Demokrasi

    Prinsip-prinsip dasar demokrasi meliputi pemerintahan oleh rakyat, kesetaraan di hadapan hukum, hak asasi manusia, dan kebebasan individu.

  • Peran Oposisi

    Dalam demokrasi, oposisi memainkan peran penting dalam mengawasi pemerintah dan mengartikulasikan pandangan alternatif. Oposisi membantu memastikan bahwa pemerintah bertanggung jawab dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.

  • Martabat Parlemen

    Parlemen merupakan lembaga penting dalam demokrasi. Parlemen memiliki tanggung jawab untuk membuat undang-undang, mengawasi pemerintah, dan mewakili rakyat.

  • Kasus Julius Malema

    Usulan pelarangan Julius Malema untuk menghadiri acara State of the Nation Address (SONA) di Parlemen telah memicu perdebatan mengenai demokrasi. Pendukung pelarangan berpendapat bahwa perilaku Malema telah merusak martabat Parlemen dan mengganggu jalannya demokrasi. Sementara itu, penentang pelarangan berpendapat bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap hak kebebasan berpendapat dan akan menciptakan preseden yang berbahaya.

Kasus Julius Malema menyoroti ketegangan antara prinsip-prinsip demokrasi, seperti kebebasan berpendapat dan martabat Parlemen. Parlemen harus mempertimbangkan semua faktor ini dengan cermat ketika membuat keputusan mengenai apakah akan melarang Malema hadir pada acara SONA mendatang.

Preseden

Istilah "preseden" merujuk pada tindakan atau keputusan yang dilakukan sebelumnya dan dapat digunakan sebagai dasar untuk tindakan atau keputusan di masa mendatang. Dalam konteks "Parliament Pushes For Sona Ban On Malema", preseden memainkan peran penting karena usulan pelarangan kehadiran Julius Malema pada acara State of the Nation Address (SONA) dapat menciptakan preseden bagi pembatasan kebebasan berpendapat di masa mendatang.

Jika Parlemen memutuskan untuk melarang Malema hadir pada acara SONA, hal tersebut akan mengirimkan pesan bahwa anggota parlemen dapat dilarang hadir pada acara-acara penting karena perilaku mereka. Hal ini dapat menciptakan preseden berbahaya yang dapat digunakan untuk membenarkan pembatasan kebebasan berpendapat di masa mendatang. Selain itu, hal ini juga dapat merusak kredibilitas Parlemen dan merusak kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.

Oleh karena itu, Parlemen harus mempertimbangkan dengan cermat potensi konsekuensi dari usulan pelarangan tersebut sebelum membuat keputusan. Parlemen harus menyeimbangkan hak kebebasan berpendapat dengan kebutuhan untuk menjaga ketertiban dan martabat lembaga tersebut. Keputusan yang diambil akan berdampak signifikan terhadap lanskap politik Afrika Selatan dan terhadap prinsip-prinsip demokrasi secara keseluruhan.

Ketidakpuasan Publik

Usulan pelarangan kehadiran Julius Malema pada acara State of the Nation Address (SONA) di Parlemen Afrika Selatan mencerminkan meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Cyril Ramaphosa.

  • Ketidakpuasan Ekonomi

    Ketidakpuasan publik sebagian besar disebabkan oleh kondisi ekonomi yang memburuk di Afrika Selatan. Tingkat pengangguran yang tinggi, kesenjangan pendapatan yang lebar, dan korupsi yang merajalela telah menyebabkan banyak warga Afrika Selatan merasa bahwa pemerintah tidak berbuat cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

  • Ketidakpuasan Politik

    Ketidakpuasan publik juga didorong oleh ketidakpuasan politik. Banyak warga Afrika Selatan merasa bahwa pemerintah tidak responsif terhadap kebutuhan mereka dan bahwa suara mereka tidak didengar. Hal ini diperburuk oleh skandal korupsi dan salah urus yang melibatkan anggota pemerintahan.

  • Ketidakpuasan Sosial

    Ketidakpuasan publik juga disebabkan oleh masalah sosial seperti kejahatan, kemiskinan, dan kesenjangan. Banyak warga Afrika Selatan merasa bahwa pemerintah tidak berbuat cukup untuk mengatasi masalah-masalah ini.

  • Peran Julius Malema

    Julius Malema adalah pemimpin partai oposisi Economic Freedom Fighters (EFF). Malema dikenal karena kritiknya yang vokal terhadap pemerintah dan dukungannya terhadap kebijakan-kebijakan populis. Banyak warga Afrika Selatan melihat Malema sebagai suara yang mewakili ketidakpuasan mereka.

Usulan pelarangan kehadiran Malema pada acara SONA dipandang oleh sebagian orang sebagai upaya untuk membungkam kritik terhadap pemerintah. Hal ini semakin meningkatkan ketidakpuasan publik dan memperburuk ketegangan politik di Afrika Selatan.

Pidato Presiden

Pidato Presiden merupakan peristiwa penting dalam kalender politik Afrika Selatan. Dalam pidato ini, Presiden menyampaikan laporan tentang keadaan bangsa dan menguraikan rencana pemerintah untuk tahun mendatang. Pidato Presiden juga menjadi kesempatan bagi anggota Parlemen untuk mempertanyakan Presiden dan meminta pertanggungjawaban pemerintah.

  • Isi Pidato Presiden

    Isi Pidato Presiden biasanya mencakup berbagai topik, seperti ekonomi, sosial, dan politik. Presiden juga sering menggunakan pidato ini untuk mengumumkan kebijakan atau inisiatif baru.

  • Reaksi Terhadap Pidato Presiden

    Pidato Presiden biasanya ditanggapi dengan reaksi beragam. Beberapa orang mungkin memuji pidato tersebut, sementara yang lain mungkin mengkritiknya. Reaksi terhadap pidato tersebut sering kali mencerminkan iklim politik saat ini di Afrika Selatan.

  • Dampak Pidato Presiden

    Pidato Presiden dapat berdampak signifikan terhadap lanskap politik Afrika Selatan. Pidato ini dapat memengaruhi opini publik, membentuk kebijakan pemerintah, dan bahkan memicu perubahan politik.

  • Kasus Julius Malema

    Usulan pelarangan kehadiran Julius Malema pada acara State of the Nation Address (SONA) terkait dengan Pidato Presiden. Malema dikenal karena kritiknya yang vokal terhadap pemerintah dan dukungannya terhadap kebijakan-kebijakan populis. Kehadirannya pada acara SONA dapat mengganggu jalannya acara dan mengalihkan perhatian dari pidato Presiden.

Kasus Julius Malema menyoroti pentingnya Pidato Presiden dan potensi dampaknya terhadap lanskap politik Afrika Selatan. Parlemen harus mempertimbangkan semua faktor ini dengan cermat ketika membuat keputusan mengenai apakah akan melarang Malema hadir pada acara SONA mendatang.

Gangguan

Gangguan merupakan salah satu faktor utama yang mendorong usulan pelarangan kehadiran Julius Malema pada acara State of the Nation Address (SONA) di Parlemen Afrika Selatan. Perilaku Malema yang mengganggu jalannya acara SONA sebelumnya telah menimbulkan reaksi negatif dari anggota parlemen dan masyarakat umum.

Gangguan yang dilakukan Malema meliputi nyanyian, tepuk tangan, dan interupsi selama pidato presiden. Perilaku ini dianggap tidak sopan dan tidak menghormati lembaga Parlemen. Selain itu, gangguan tersebut juga dinilai telah merusak martabat Parlemen dan mengalihkan perhatian dari pidato penting presiden.

Kasus Julius Malema memberikan contoh nyata bagaimana gangguan dapat berdampak signifikan terhadap jalannya demokrasi. Gangguan yang dilakukan Malema telah merusak kredibilitas Parlemen dan menghambat kemampuannya untuk menjalankan fungsinya secara efektif. Hal ini juga telah memperburuk ketegangan politik di Afrika Selatan dan menciptakan preseden berbahaya bagi pembatasan kebebasan berpendapat di masa mendatang.

FAQ tentang "Parlemen Dorong Pelarangan Sona untuk Malema"

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan usulan pelarangan kehadiran Julius Malema pada acara State of the Nation Address (SONA) di Parlemen Afrika Selatan:

Pertanyaan 1: Apa alasan usulan pelarangan kehadiran Julius Malema pada acara SONA?


Jawaban: Usulan pelarangan ini didasarkan pada perilaku Malema yang dianggap mengganggu jalannya acara SONA sebelumnya. Perilaku tersebut meliputi nyanyian, tepuk tangan, dan interupsi selama pidato presiden, yang dinilai tidak sopan dan tidak menghormati lembaga Parlemen.

Pertanyaan 2: Apakah usulan pelarangan ini merupakan pelanggaran terhadap kebebasan berpendapat?


Jawaban: Usulan pelarangan ini menimbulkan perdebatan mengenai kebebasan berpendapat. Para pendukung pelarangan berpendapat bahwa perilaku Malema telah merusak martabat Parlemen dan mengganggu jalannya demokrasi. Sementara itu, penentang pelarangan berpendapat bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap hak kebebasan berpendapat Malema.

Pertanyaan 3: Apa dampak potensial dari usulan pelarangan ini?


Jawaban: Usulan pelarangan ini dapat berdampak signifikan terhadap lanskap politik Afrika Selatan. Jika disetujui, hal ini dapat menciptakan preseden berbahaya bagi pembatasan kebebasan berpendapat di masa mendatang. Selain itu, hal ini juga dapat merusak kredibilitas Parlemen dan memperburuk ketegangan politik di negara tersebut.

Pertanyaan 4: Bagaimana reaksi masyarakat terhadap usulan pelarangan ini?


Jawaban: Reaksi masyarakat terhadap usulan pelarangan ini beragam. Beberapa orang mendukung pelarangan tersebut, dengan alasan bahwa perilaku Malema tidak dapat ditoleransi. Sementara itu, sebagian lainnya menentang pelarangan tersebut, dengan alasan bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap hak kebebasan berpendapat.

Pertanyaan 5: Apa langkah selanjutnya dalam proses usulan pelarangan ini?


Jawaban: Parlemen Afrika Selatan masih mempertimbangkan usulan pelarangan ini. Belum jelas apakah usulan tersebut akan disetujui atau tidak. Jika disetujui, Malema akan dilarang hadir pada acara SONA mendatang.

Pertanyaan 6: Apa saja alternatif terhadap usulan pelarangan ini?


Jawaban: Terdapat beberapa alternatif terhadap usulan pelarangan ini, seperti menegakkan aturan tata tertib Parlemen secara lebih ketat atau mencari cara untuk memfasilitasi ekspresi perbedaan pendapat secara konstruktif.

Kesimpulannya, usulan pelarangan kehadiran Julius Malema pada acara SONA merupakan isu kompleks yang melibatkan pertimbangan kebebasan berpendapat, martabat Parlemen, dan dampak potensial terhadap lanskap politik Afrika Selatan. Parlemen masih mempertimbangkan usulan tersebut, dan keputusannya nanti akan berdampak signifikan terhadap masa depan demokrasi di negara tersebut.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs web resmi Parlemen Afrika Selatan.

Tips Terkait "Parlemen Dorong Pelarangan Sona untuk Malema"

Berikut ini beberapa tips terkait dengan usulan pelarangan kehadiran Julius Malema pada acara State of the Nation Address (SONA) di Parlemen Afrika Selatan:

Tip 1:Hormati Martabat Parlemen

Parlemen adalah lembaga penting dalam demokrasi. Anggota parlemen harus menunjukkan rasa hormat terhadap lembaga tersebut dan terhadap proses demokrasi. Perilaku yang tidak tertib dan mengganggu dapat merusak martabat Parlemen dan menghambat fungsinya secara efektif.

Tip 2:Gunakan Hak Kebebasan Berpendapat Secara Bertanggung Jawab

Kebebasan berpendapat merupakan hak fundamental, namun hak ini harus digunakan secara bertanggung jawab. Kebebasan berpendapat tidak termasuk ujaran kebencian, hasutan kekerasan, atau gangguan terhadap proses demokrasi.

Tip 3:Cari Cara Konstruktif untuk Mengekspresikan Perbedaan Pendapat

Ada banyak cara untuk mengekspresikan perbedaan pendapat secara konstruktif. Anggota parlemen harus mengeksplorasi cara-cara untuk berdialog, berdebat, dan berkompromi tanpa mengganggu jalannya demokrasi.

Tip 4:Dukung Prinsip-Prinsip Demokrasi

Demokrasi bergantung pada prinsip-prinsip seperti kebebasan berpendapat, supremasi hukum, dan penghormatan terhadap lembaga-lembaga negara. Semua pihak harus mendukung prinsip-prinsip ini untuk memastikan bahwa demokrasi tetap kuat.

Tip 5:Hormati Keputusan Parlemen

Parlemen adalah lembaga yang berwenang untuk membuat keputusan mengenai pelarangan kehadiran anggota parlemen pada acara SONA. Semua pihak harus menghormati keputusan Parlemen, meskipun mereka tidak setuju dengan keputusan tersebut.

Kesimpulan:

Usulan pelarangan kehadiran Julius Malema pada acara SONA merupakan isu kompleks yang melibatkan pertimbangan kebebasan berpendapat, martabat Parlemen, dan dampak potensial terhadap lanskap politik Afrika Selatan. Semua pihak harus terlibat dalam diskusi yang terinformasi dan konstruktif mengenai isu ini. Dengan menghormati martabat Parlemen, menggunakan kebebasan berpendapat secara bertanggung jawab, dan mendukung prinsip-prinsip demokrasi, kita dapat memastikan bahwa demokrasi Afrika Selatan tetap kuat dan inklusif.

Kesimpulan

Usulan pelarangan kehadiran Julius Malema dalam acara State of the Nation Address (SONA) di Parlemen Afrika Selatan merupakan isu kompleks yang telah memicu perdebatan mengenai kebebasan berpendapat, martabat Parlemen, dan masa depan demokrasi di negara tersebut. Parlemen saat ini sedang mempertimbangkan usulan tersebut, dan keputusannya nanti akan berdampak signifikan terhadap lanskap politik Afrika Selatan.

Dalam mempertimbangkan usulan ini, Parlemen perlu mempertimbangkan pentingnya menjaga martabat lembaga tersebut, namun juga perlunya melindungi hak kebebasan berpendapat. Perilaku yang tidak tertib dan mengganggu tidak dapat ditoleransi, namun pelarangan kehadiran anggota parlemen pada acara penting juga merupakan preseden yang berbahaya.

Semua pihak harus terlibat dalam diskusi yang terinformasi dan konstruktif mengenai isu ini. Dengan mengedepankan rasa hormat, tanggung jawab, dan komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi, kita dapat memastikan bahwa Afrika Selatan tetap menjadi negara yang demokratis, inklusif, dan menjunjung tinggi supremasi hukum.

Segala Informasi Penting Tentang Istri Max Riemelt Yang Menarik
Rahasia Di Balik Perceraian Istri Rod Ryan Yang Mencengangkan
Terungkap Rahasia Besar Vestager, Si Momok Bagi Perusahaan Teknologi

Parliament Pushes for SONA Ban on Malema and EFF MPs Amidst
Parliament Pushes for SONA Ban on Malema and EFF MPs Amidst
EFF to take legal action against MapisaNqakula
EFF to take legal action against MapisaNqakula